Aplikasi Termodinamika
Aplikasi termodinamika
dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak dan setiap saat selalu
berkembang. Secara alamiah dapat dilihat bagaimana energi dapat diubah
menjadi kerja yang bermanfaat bagi manusia. Kemampuan manusia
menciptakan mesin-mesin yang mampu mengubah kalor menjadi kerja sangat
membantu dalam memenuhi kebutuhan energi. Sebagai contoh penerapan
prinsip dan metode termodinamika dapat dilihat pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU), PLTN, refrigerator, mesin kalor, roket dan lain-lain.
Sistem Termodinamika
Setiap penerapan hukum pertama pada suatu bagian diskrit dari alam semesta memerlukan definisisistem dan lingkungannya.
Sistem adalah sejumlah zat yang dibatasi oleh dinding tertutup. Yang
dimaksud dengan zat di sini dapat berupa zat padat, cair atau gas, dapat
pula dipol magnet, energi radiasi, foton dan lain-lain. Dinding yang
membatasi sistem dapat dengan lingkungan dapat dinyatakan nyata atau
imajiner, dapat diam atau bergera, dapat berubah ukuran atau bentuknya.
Segala sesuatu di luar sistem yang mempunyai pengaruh langsung terhadap
sistem disebut lingkungan. Suatu sistem dengan lingkungannya disebut dengan semesta (universe).
Gambar 1. Sistem dan lingkungan
Berdasarkan hubungan antara sistem dengan lingkungannya, sistem dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Sistem Terisolasi, yaitu bila antara sistem dengan lingkungannya tidak terjadi pertukaran energi dan materi.
- Sistem Tertutup,
yaitu bila antara sistem dan lingkungannya hanya dapat
dipertukarkan energi, materi tidak dapat menembus sistem tersebut.
- Sistem Terbuka, bila antara sistem dan lingkungan dapat dipertukarkan energi maupun materi.
Makroskopik versus Mikroskopik
Pada umumnya terdapat dua
pandangan yang bisa diambil untuk menyelidiki karakteristik sistem dan
interaksinya dengan lingkungan, yaitu pandangan makroskopik dan pandangan mikroskopik.
Misalnya kita mempunyai
silinder mesin mobil yang diisi campuran hidrokarbon dan udara. Setelah
campuran tersebut dibakar menghasilkan gas-gas yang diperikan dengan
senyawa kimia tertentu. Pernyataan mengenai jumlah zat ini merupakan
pemerian komposisi sistem itu. Setiap saat sistem yang diperikan dengan komposisi tersebut akan menempati volume yang ditentukan oleh kedudukan piston. Kuantitas lain yang dapat digunakan untuk memerikan sistem tersebut adalah tekanan dantemperatur.
Jadi dengan demikian untuk memerikan sistem campuran hidrokarbon dalam
silinder piston dengan empat kuantitas: komposisi, volume, tekanan dan
temperatur. Kuantitas ini diacu sebagai ciri umum dari sistem dan
merupakan pemerian makroskopik.
Sistem di atas dapat pula
diperikan berdasarkan pandangan mikroskopik. Menurut mekanika
statistik, sistem diandaikan terdiri atas sejumlah besar N molekul,
masing-masing dapat ada dalam keadaan yang energinya E. Molekul ini
dianggap saling berinteraksi melalui tumbukan atau melalui gaya yang
ditimbulkan oleh medan. Konsep peluang diterapkan, dan keadaan setimbang
sistem dianggap sebagai keadaan dengan peluang terbesar. Lebih lanjut
bagaimana pemerian secara mikroskopik sistem tersebut akan dipelajari
dalam mekanika statistik.
Keseimbangan Termodinamik
Pada umumnya suatu sistem
berada dalam keadaan sembarang. Ini berarti bahwa dalam sistem tersebut
terdapat perbedaan suhu antara bagian-bagiannya, terdapat variasi
tekanan dan reaksi kimia. Apabila sistem itu ditunggu beberapa saat
dapatlah terjadi hal-hal berikut:
Apabila perbedaan suhu
hilang, maka dapat dikatakan sistem berada dalam keseimbangan termal.
Jika variasi tekanan hilang, sistem dapat dikatakan berada dalam
keseimbangan mekanik. Dan apabila sudah tidak terdapat lagi reaksi kimia
pada sistem itu, dikatakan telah terjadi keseimbangan kimia. Jika
ketiga macam keseimbangan telah tercapai, maka dapat dikatakan sistem
dalam keseimbangan termodinamik.
Proses
Ketika suatu sistem tertutup bergeser dari keseimbangan, sistem ini menjalani sebuah proses,
selama itu sifat-sifat sistem berubah sampai keadaan seimbang yang baru
tercapai. Selama proses tersebut, sistem dapat berinteraksi dengan
lingkungannya agar dapat menukar kalor atau usaha yang menghasilkan
perubahan yang diinginkan dalam sistem atau lingkungan.
Proses termodinamika
dapat didefinisikan sebagai energetik evolusi sistem termodinamika yang
berubah dari keadaan awal ke keadaan akhir. Biasanya, setiap proses
termodinamika dibedakan dari proses lainnya, berdasarkan karakteristik
energinya, menurut parameter yang tetap misalnya suhu, tekanan, atau
volume, dll. Proses termodinamika ada enam yang paling umum yaitu:
1. Proses isobarik terjadi pada tekanan konstan.
2. Proses isochorik, atau proses isometrik/isovolumetrik, terjadi pada volume konstan.
3. Proses isotermal terjadi pada suhu konstan.
4. Proses isentropik terjadi pada entropi konstan.
5. Proses isenthalpik terjadi pada entalpi konstan.
6. Proses adiabatik terjadi tanpa kehilangan atau mendapatkan panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar