Selasa, 10 Maret 2015

MITOS VS FAKTA DEMAM PADA ANAK

Pemahaman mengenai mitos dan fakta demam serta penanganan yang tepat dapat membantu Anda saat anak anda demam.

Mitos: Jika anak anda teraba hangat, maka ia demam

Fakta: anak-anak dapat teraba hangat akibat berbagai sebab seperti setelah bermain, penangis kejar, keluar dari tempat tidur yang hangat, atau berada di luar ruangan yang panas. Suhu anak seharusnya akan kembali normal dalam 10 hingga 20 menit. Jika hangat bukan disebabkan oleh penyebab-penyebab ini, ukur suhu anak dengan termometer agar anda lebih yakin. Berikut adalah berbagai rentang suhu dengan menggunakan beberapa jenis pengukuran:
  • Termometer telinga, rectal, atau arteri temporal: 38.0oC atau lebih.
  • Termometer oral: 37.8oC atau lebih.
  • Termometer ketiak (aksilla): 37.2oC atau lebih.

Mitos: Menggunakan air es atau alkohol untuk menurunkan demam

Fakta: Ketika anak mengalami demam, timbul rasa tidak nyaman dikarenakan oleh suhu tubuh yang meningkat. Mengompres dengan air dingin atau alkohol dapat meningkatkan pusat pengatur suhu, badan agar suhu meningkat, akan tetapi dapat mengkibatkan badan Anak justru menjadi menggigil. Alkohol juga dapat mengakibatkan kerusakan kulit, dehidrasi berat, dan hilangnya mekanisme pendinginan tubuh oleh kulit. Gunakan air hangat untuk mengompres. Selain itu, bisa menggunakan plester kompres demam dengan salah satunya dengan teknologi hydrogel untuk memberikan efek dingin cepat pada kepala anak, serta memberikan rasa nyaman saat demam.
Obat antipiretik dan analgesik yang mengandung Parasetamol dapat membantu untuk menurunkan demam sekaligus meredakan rasa nyeri saat demam, terutama ketika mengalami demam yang belum diketahui penyebabnya.

Mitos: semua demam buruk untuk anak

Fakta: demam mengaktifkan sistem imun tubuh dan merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi. Normalnya, demam berkisar antara suhu 37.8 oC-40 oC.

Mitos: demam dapat menyebabkan kerusakan otak dan demam di atas 40 oC berbahaya

Fakta: demam dengan infeksi tidak menyebabkan kerusakan otak. Suhu tubuh di atas 42 oC dapat mengakibatkan kerusakan otak. Hal ini biasanya disebakan karena suhu lingkungan yang ekstrim seperti pada anak yang ditinggalkan didalam mobil pada suhu udara panas.

Mitos: kejang demam berbahaya

Fakta: kejang demam memang sangat mengerikan namun biasanya berhenti dalam waktu kurang dari 5 menit. Kejang demam jarang sekali berbahaya dan tidak mengakibatkan cacat permanen, gangguan perkembangan, atau kejang tanpa demam setelahnya.

Mitos: seluruh jenis demam harus diobati dengan obat penurun panas

Fakta: demam hanya perlu diobati jika mengakibatkan ketidaknyamanan. Biasanya demam menyebabkan rasa tidak nyaman jika mencapai suhu 39 atau 39.5 oC.

Mitos: demam yang turun menunjukkan anak telah sembuh dari infeksi

Fakta: umumnya demam akan kembali normal selama 2 atau 3 hari, atau sampai tubuh dapat mengendalikan serangan virus, yang biasanya juga dibantu oleh obat antipiretik (penurun demam).

Mitos: temperatur oral antara 37.1 oC-37.8 oC adalah demam ringan

Fakta: nyatanya suhu tubuh bervariasi sepanjang hari. Demam ringan adalah di atas dari 37.5 oC dengan di antara 37.8-39 oC.
Perlu diingat. bahwa demam bukanlah musuh melainkan usaha pertahanan tubuh terhadap infeksi. Obat penurun panas, yang mengandung parasetamol merupakan pilihan pertama untuk menurunkan demam dan meredakan rasa nyeri. Kompres air hangat di lipat ketiak dan lipat selangkangan selama 10-15 menit akan membantu menurunkan panas. Jika suhu tinggi, berikan anak obat penurun panas yang mengandung parasetamol dan juga bisa dilakukan kompres air hangat, ataupun plester kompres demam dengan teknologi hydrogel untuk memberikan rasa nyaman pada Anak saat demam.

Ditulis oleh: dr. Gianisa Adisaputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar