FAKTA
1.
Minum Air Dingin Menyebabkan Perut Buncit

Penjelasan:
Air
dingin atau es yang anda minum tidak
serta merta begitu saja diterima lalu
diserap oleh tubuh kita. Seperti makanan, ia akan mengalami
proses penghangatan oleh tubuh. Karena air minum tidak seperti makanan yang
mengharuskan kita mengunyahnya. Dimana rongga mulut akan membantu proses
penghangatan makanan pada saat kita mengunyah.
Proses penghangatan air minum ini sepenuhnya dilakukan
oleh saluran pencernaan yang lain terutama lambung yang terdapat dalam rongga
perut. Selain itu, bantalan lemak pada perut kita pun berperan besar terhadap
proses penghangatan ini. Sehingga jika anda sering meminum air dingin atau es,
maka tubuh kita pun akan mengimbanginya dengan mempertebal bantalan lemak pada
perut kita ini agar proses penghangatan berjalan maksimal.
1. Minum Air Dingin Menyebabkan Perut Kembung
Penjelasan:
Pada
prinsipnya, orang akan lebih sehat apabila
segala sesuatu yang dimakan atau diminum
mendekati suhu tubuh. Dengan demikian, seluruh sistem pencernaan anda
tidak terlalu repot untuk menyesuaikan dengan suhu makanan yang masuk. Selain
itu, pada suhu dingin, saraf-saraf di sekitar mulut, tenggorokan, sampai perut
bagian atas akan terangsang secara mendadak. Selaput lendir di sekitarnya ikut
pula terangsang (mengerut) walau sangat sedikit. Enzim dan cairan lambung akan
bereaksi dengan cepat terhadap suhu dingin tersebut.
Anda dapat merasakan bila hawa sedang sangat panas,
badan kita pun akan terasa panas dan berkeringat. Jika minum air dengan es
batu, perut akan terasa keram atau kejang. Meminum es akan mengubah irama atau
tata cara kerja alat di dalam tubuh, terutama perut. Akibat tidak langsung
reaksi tersebut adalah timbulnya sedikit gas dalam perut yang bisa membuat
perut kembung.
MITOS
1. Minum Air Dingin Menyebabkan
Lemak Susah Dicerna
Menikmati segelas air dingin atau es dengan atau
setelah makan sangat umum dalam banyak masyarakat. Namun belakangan, banyak
rumor yang menyebut, tidak bagus meminum minuman yang dingin sembari makan.
Mengeraskan lemak, begitu katanya. Rumor ini telah beredar di masyarakat sejak
lama. Di dalamnya dinyatakan hasil penelitian yang menyebut bahwa minum air es
setelah makan akan mengeraskan lemak dari makanan sehingga lemak hanya dapat
dicerna sebagian, dan menyebabkan mereka bereaksi dengan asam lambung, sehingga
berefek buruk bagi saluran pencernaan. Disebutkan juga, bahwa lapisan lemak
tersebut akhirnya akan menyebabkan kanker, atau mungkin memberikan kontribusi
untuk terkena serangan jantung.
Penjelasan:
Hal
ini, ternyata, hanyalah sebuah mitos saja.
Pada saat makanan dan minuman memasuki
saluran pencernaan, mereka telah dihangatkan oleh tubuh. Jadi tidak
masalah anda meminum air dingin atau hangat. Pada saat memasuki tubuh anda
semua makanan dan minuman telah mengalami proses penghangatan oleh tubuh
sehingga suhunya sesuai dengan tubuh kita. Selain itu, tidak ada penelitian
yang menyebutkan hubungan lemak dengan kanker dengan cara ini, meskipun
mengkonsumsi terlalu banyak lemak selama periode waktu yang lama dapat
meningkatkan kemungkinan serangan jantung dengan menaikkan kadar kolesterol.
2. Minum Air
Dingin Menyebabkan Pengenceran Asam Lambung
Rumor lain sekitarnya air minum setelah makan
menyebutkan bahwa air dapat mengencerkan asam lambung, sehingga pencernaan
melambat. Namun, seperti hal di atas sebelumnya. Hal ini juga ternyata hanyalah
mitos belaka.
Penjelasan:
Studi
tentang penderita diabetes telah menunjukkan bahwa air yang dikonsumsi dengan
makanan tidak membuat perbedaan dalam tingkat respon glisemik dan
insulin, dan respons ini diatur oleh laju pencernaan. Jadi, seberapapun jumlah
air yang diminum saat atau setelah makan tidak akan mengubah cara makanan dicerna.
Namun, dalam beberapa kasus, misalnya ketika seseorang menderita refluks asam,
minum terlalu banyak air sekaligus dapat memperburuk kondisi refluks.
3. Minum Air
Dingin Tidak Baik Saat Menstruasi
Banyak kabar seputar haid yang dipercaya masyarakat seperti
tidak boleh minum air dingin atau es saat haid karena bisa menyebabkan darah
haid mampat (keluar tidak lancar) dan meninggalkan sisa di dinding rahim.
Akibat anggapan itu, banyak perempuan yang takut minum air dingin dan es saat
sedang datang bulan, karena beranggapan air es dapat membuat darah haid tidak
dapat keluar. Ketakutan ini semakin menjadi-jadi karena banyak yang beranggapan
bahwa darah haid yang bersisa di rahim tersebut dalam waktu 5 tahun atau lebih
dapat menyebabkan kista, bahkan tumor dan kanker rahim.
Penjelasan:
Tidak ada hubungan antara proses menstruasi dan
air dingin atau es, karena menstruasi
berhubungan dengan hormon tubuh yaitu estrogen. Menstruasi adalah proses
luruhnya dinding rahim karena tidak adanya pembuahan. Sakit dan tidaknya, atau
banyak dan sedikitnya darah yang keluar pada proses ini dipengaruhi oleh hormon
dan faktor psikologis. Keluhan haid juga disebabkan oleh faktor posisi rahim.
Bila
posisi rahim menyebabkan leher rahim (saluran
keluarnya darah haid) terjepit, maka akan menimbulkan
keluhan nyeri. Obat-obatan tertentu bisa memperpanjang atau memperpendek
lamanya hari menstruasi, tapi tidak ada hubungannya antara menstruasi dan air
dingin dan es. Air dingin dan es tidak memiliki efek apapun saat menstruasi.
4. Minum Air
Dingin Menyebabkan Tubuh Rawan Terkena Penyakit
Mitos ini didasari pada pernyataan bahwa ada kuman
yang dapat hidup pada suhu rendah (pada suhu tinggi kuman itu sudah dimatikan).
Namun ternyata dan lagi-lagi, hal ini tidak sepenuhnya tepat.
Penjelasan:
Beberapa
jenis kuman akan mati ketika air mengalami
proses pemasakan sampai air mendidih atau proses
sterilisasi mikroba. Namun ketika anda minum air, anda tetap tidak dapat
menjamin air yang anda minum tersebut tetap steril dari kuman penyebab penyakit.
Hal ini karena tidak mungkin anda meminum air mendidih tersebut. Selain itu,
beberapa jenis kuman malah akan tumbuh lebih baik pada suhu tubuh kita. Jika
anda ingat kenapa alasan minuman probiotik semisal Yakult dan lainnya disimpan
pada suhu yang dingin, adalah agar mikroba probiotik tersebut tidak tumbuh di
luar batas toleransi.
Jadi air minum anda yang langsung anda minum atau
telah mengalami proses pendinginan terlebih dahulu sebelum diminum, sebenarnya
sama saja. Yang membedakan adalah apakah air minum tersebut telah mengalami
sterilisasi sebelumnya dan bagaimana anda menjaga air tersebut tetap steril.
nice posting nanda :)
BalasHapus